Langsung ke konten utama

Signalkepri

Peran MTQ Untuk Mengembangkan Dan Membumikan Al Quran Di Tengah Masyarakat, Mahdi Mewakili Keuchik desa Rheum barat.

Signalkepri.com 22Desember 2024 Mahdi ketua Tuhapeut Desa Rheum barat mewakili PJ Keuchik Desa rheum barat menyampaikan bahwa Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) merupakan ajang yang penting untuk umat Islam, dalam hal menjaga Al Quran sesuai dengan konteks kekinian. Mahdi menambahkan MTQ juga berperan untuk mengembangkan pemahaman dan membumikan Al Quran di tengah masyarakat, terutama bagi umat Islam, MTQ didesa Rheum Barat ini kita jadikan ajang untuh melatih keberanian Anak kita di desa ini agar berani tampil  didepan Masyarakat. MTQ memiliki dimensi yang luas sehingga bisa berperan untuk lintas sektor.MTQ ini bukan hanya keagamaan tapi juga politik, ekonomi, sosial, peradaban. MTQ ini juga untuk menjaga Al  Quran, ayat keilmuan maupun nilai seninya. Mahdi dalam sambutannya. PJ Keuchik Desa Rheum barat memiliki komitmen untuk mengembangkan bakat anak yang  berprestasi untuk mejdikan mereka sebagai Generasi yang Qurani di desa Rheum Barat nantinya, M...

Jelang Pilkada, Ketum PWDPI Nurullah Ingatkan Wartawan Harus Netral


Signalkepri.com
Jakarta-Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) mengatakan peran jurnalis cukup rawan menjadi alat politik dalam setiap momen menjelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tahun 2024,  tidak sedikit media dan Wartawan diduga  ditunggangi para politisi atau atau calon kepala daerahbdalam menjalankan strategi politiknya.

"Meski  tak sepenuhnya salah, lantaran media juga merupakan perusahaan komersil yang mencari profit. Hanya,  hal tersebut juga tidak meninggalkan independensi media dan jurnalis,"tegas Ketum PWDPI pada Jum'at (20/9/2024).

Ketum PWDPI juga mengatakan tahun politik ada tahun yang menantang bagi wartawan  karena adanya ajakan  dari berbagai  kelompok politik praktis, baik di partai politik, maupun orang yang muncul sebagai peserta pilkada  sangat besar. Kenapa wartawan, jurnalis atau pewarta bannyak ajakan dari mereka, karena wartawan bannyak memiliki jaringan.

Nurullah panggilan akrab Ketum PWDP juga menjelaskan  seorang jurnalis yang ingin terlibat politik praktis agar dapat menonaktifkan sementara status jurnalisnya. Sehingga hal tersebut tidak merusak citra profesi jurnalis yang rawan menjadi untuk alat politik.

"Ini menjadi tantangan kita wartawan yang tergabung pada PWDPI, karena seorang wartawan harus menjaga independensinya. Saya tak bosan-bosan  selalu mengimbau siapa pun wartawan yang menjadi timses, atau maju menjadi kepala daerah  apapun kegiatannya dengan politik praktis, sebaiknya dia mundur atau cuti dulu sebagai jurnalis atau pengurus PWSPI,"tegasnya 

Ketum PWDPI menambahkan apakah setelah itu dia boleh aktif kembali menjadi wartawan, boleh. Yang penting dia harus tetap menjaga independensinya, marwahnya yang didalam mengedepankan kemanusiaan dan moral.

"Jadi selaku ketua umum PWDPI saya  tidak bisa melarang  wartawan menjadi bagian dari kegiatan politik praktis. Tetapi, sesuai dengan kode etik jurnalistik maka saya berkewajiban selalu mengingatkan terus kepada wartawan yang tergabung pada PWDPI  untuk  menjaga independensi wartawan dan mesia,"katanya.

Lebih lanjut Ketum PWDPI mengatakan,  kondisi jurnalis di perkotaan dan daerah tidaklah jauh berbeda. Hanya, jumlah sumber daya manusia (SDM) di daerah yang menurutnya lebih sedikit membuat tekanan dan godaan lebih besar daripada jurnalis di kota.

"Sebenarnya wartawan di daerah tidak ada bedanya dengan wartawan di perkotaan. Karena gelombang politik sama besarnya,"ujarnya.

Bahkan masih kata Ketum PWDPI karena di daerah itu SDM nya lebih sedikit, tarikannya pasti lebih kuat. Karena di pusat cukup banyak jumlah wartawan. Jangan lupa, jurnalis adalah profesi yang terbuka. Maksudnya kita tidak punya persyaratan khusus untuk menjadi seorang pewarta.

"Profesi yang terbuka itu, adalah profesi politisi. Sehingga, irisannya tipis sekali. Contohnya saya kapan pun bisa masuk di dalam politik praktis, sebaliknya seorang politisi dia juga bisa menjadi wartawan. Tinggal dia masuk ke media, dia bisa menjadi wartawan. Jadi ini yang membuat tarikan kepentingan dalam hal politik praktis,"imbuhnya.

Oleh karena itu, ketum PWDPI kembali menegaskan agar para jurnalis dan media yang tergabung pada organisasi yang dipimpinnya harus independen dan netral.

"Sekali lagi saya minta kepada wartawan dan media yang tergabung di PWDPI harus netral dan jaga independen profesi wartawan sebagai  bagian pilar ke-empat dinegara kita,"pungkasnya. (Tim/$).

Komentar